Peninggalan
Museum ini didalam nya
terdapat beberapa Barang Pusaka. Yang terbagi lagi ada Benda Pusaka,
Senjata Pusaka dan Peninggalan.
Pada sub menu ini, kami
akan memaparkan sedikit beberapa Barang Pusaka yang termasuk Peninggalan yang terdahulu terdapat di Keraton Kasepuhan Cirebon.
Peninggalan ini berupa dari leluhur Kerajaan Padjajaran, Leluhur Sunan Gunungjati, kemudian ada juga beberapa milik dari Putri Ong tien.
↪1. Lukisan Prabu Siliwangi
Prabu Siliwangi seorang raja dari Padjajaran adalah Ayah dari Pangeran Cakrabuana (Pendiri Cirebon) dan juga kakek dari Sunan Gunung Jati. Konon katanya, lukisan terebut dibuat dengan teknik melukis khusus, dimana bola mata digambarkan menatap lurus ke depan yang bermaksud sebagai bentuk pengawasan terhadap pengunjung keraton.
↪2. Jubah Sunan Gunungjati
Dulu ketika Sunan Gunung Jati masih hidup, jubah ini senantiasa elekat pada tubuhnya untuk keperluan beribadah.
↪3. Barang Barang Peninggalan Putri Ong Tien
Ketika Putri Ong Tien akan bepergian ke Tanah Jawa, dia membawa barang barang dari China nya langsung yang dibawa oleh sekitar 3-4 kapal. Guna untuk melamar Sunan Gunungjati. Antara lain :
(1) Pakaian Putri Ong Tien
Yang masih kental corak bangsa China, yang terdapat pada bajunya.
(2) Kendi dan Cangkir
Bak porselen, kilau dan kinclong dan masih lekat dengan banyaknya unsur dan corak budaya Cina.
Cangkir ini biasanya digunakan ketika meminum teh atau jamu.
(3) Tempat Barang
Guna menyimpan perhiasan dan alat hias bermotif khas negeri Cina.
↪4. Gamelan
👉 Gamelan Degung
Pengunjung akan disambut dengan deretan Gamelan Degung dari Banten. Gamelan ini merupakan pemberian Ki Gede Kawungcaang saat putrinya yang bernama Dewi Kawung disunting oleh Syarif Hidayatullah atau dikenal dengan nama Sunan Gunung Jati pada tahun 1426. Terbuat dari perunggu, gamelan ini tidak pernah digunakan lagi dan hanya dijadikan koleksi yang berharga oleh pihak keraton.
👉 Gamelan Sekaten
Gamelan Sekaten (Gong Sekati), gamelan ini hanya dibunyikan 2 kali dalam setahun yaitu pada
saat Idul Fitri dan Idul Adha. Gamelan dikeluarkan dari Museum, kenapa disebut sekaten.
Sekaten itu maknanya adalah “Syahadatein” atau 2 kalimat syahadat. Gamelan Sekaten dibuat
oleh Sunan Kalijaga diserahkan langsung ke Sunan Gunungjati guna sebagai syiar Islam.
Dulu pada masanya, ketika masyarakat nonmuslim ingin menyaksikan gamelan ini
dibunyikan, tiket masuk keraton gratis. Tapi dengan penuh ke ikhlasan tidak ada unsur paksaan
cukup dengan berucap
2 kalimat syahadat. Jadi intinya mereka harus masuk ke agama Islam dulu, makanya disebut
Gamelan Sekaten.
👉 Gamelan Laras Slendro (Si Ketuyung)
↪5. Piring Porselen
Peninggalan Sunan Gunung Jati dipercaya membawa berkah (Piring Pengiring Walisongo Abad XIV) bahwa ketika makanan yang disajikan diatas piring tersebut akan mengantar keberkahan tersendiri.
👉
Piring
Tafsih (ukuran besar), bertuliskan 2 kalimat syahadat, sholawat nabi, Nama Nabi
Muhammad SAW, Nama Para Sahabat. Digunakan untuk upacara Panjang Jimat (Maulid
Nabi) dicuci tiap tanggal 5 maulid, diacara puncaknya piring piring ini disajikan
nasi kebuli (nasi jimat).
👉
Piring
Pengiring (ukuran kecil), sebagai tempat buah buahan dan camilan kue. untuk
pelengkap dari piring tafsih menyimpan masakan, pada abad ke 14 dipesan oleh
Sunan Gunungjati dari China.
↪6. Rebana
Rebana ini buatan dari Sunan Kalijaga pada abad XIV dan langsung diberikan kepada Sunan Gunung Jati, guna sebagai alat penyebaran agama ketika masanya.
↪8. Penyimpanan Perabot
Dari Cina Abad XIX.
↪9. Piala Peninggalan
↪11. Busana
Putra Putri Sultan Sepuh X Tahun 1880 M
↪12. Pakaian Sultan Sepuh X
↪13. Buku Peninggalan
Untuk Foto yang lebih lengkap bisa lihat di menu Foto Inst
Dari Cina Abad XIX.
↪9. Piala Peninggalan
1 Dari Sultan Sepuh XII pada tahun
1936.
↪10. Botol Botol Abad XVII↪12. Pakaian Sultan Sepuh X
↪13. Buku Peninggalan
Tidak ada komentar: