ARTIKEL Museum Benda Kuno Keraton Kasepuhan Cirebon

Januari 20, 2019
Museum Benda Kuno Keraton Kasepuhan Cirebon

Museum Benda Kuno Keraton Kasepuhan berada di sebuah ruangan berbentuk menyerupai huruf E, yang bangunannya berada di sayap kanan kompleks Keraton Kasepuhan, Cirebon. Sayang sekali ketika kami berkunjung, baik kondisi bangunan, keadaan ruangan maupun koleksi Museum Benda Kuno Keraton Kasepuhan ini berada dalam kondisi yang cukup memprihatinkan, meskipun nilai koleksinya tak ternilai harganya.
Keterbatasan dana sering menjadi alasan klasik keterlantaran sebuah museum. Meskipun dalam banyak kasus hal itu benar, namun yang juga sering terjadi adalah adanya kelemahan dalam pengelolaan museum, sehingga pemasukan keuangan tidak sebanding dengan biaya pengeluaran untuk melakukan perawatan, perbaikan dan peningkatan kualitas museum.

Masuk ke ruang utama terdapat koleksi Gamelan Degung dari Banten, dengan tebaran uang di sana sini yang mungkin disumbangkan oleh pengunjung dan tampaknya sengaja dibiarkan untuk mengundang lebih banyak lagi rupiah. Gamelan ini diserahkan tahun 1426 oleh Ki Gede Kawungcaang Banten setelah Putrinya yang bernama Dewi Kawung Anten diperistri oleh Sunan Gunung Jati.



Pintu masuk Museum Benda Kuno Keraton Kasepuhan, dengan daun pintu kayu yang terlihat kuno dan dinding yang diwarnai dengan kerak-kerak jamur dan lumut. Pintu masuk dengan ornamen bunga di sisi kiri kanan dinding temboknya ini bisa menjadi sangat anggun dan cantik, jika saja dipoles lagi dengan baik.
Menggeletak di atas lantai terdapat meriam dari Cina bertahun pembuatan 1676, yang agak kurang terawat. Ada pula meriam-meriam peninggalan Portugis bertahun pembuatan 1527 yang diletakkan di geledekan di atas lantai Museum Benda Kuno Keraton Kasepuhan.

 

Koleksi Rebana peninggalan sunan kalijaga bertahun pembuatan 1412 dan sudah mulai terlihat rusak di sana sini. Ditengah terdapat genta bernama Bergawang, yang dipakai pada penobatan Sunan gunung jati sebagai SultanAuliya Negara Cirebon oleh Dewan Wali Sanga, pada tahun 1429.

Pada dinding menempel tengkorak buaya putih yang berasal dari Kali Krian, dan beberapa benda seni lain yang terlihat antik. Kemudian ada seperangkat alat musik gamelan buatan tahun 1748, peninggalan Sultan Sepuh IV yang dinamai Gamelan Si Ketuyung.

 


Rompi perang yang terbuat dari logam di Museum Benda Kuno Keraton Kasepuhan. Rompi logam ini disebut Haranas, Malin atau Kere, yang merupakan peninggalan kolonial Portugis tahun 1527. Di dekatnya terdapat koleksi alat debus dari Banten, yang terlihat agak mengerikan, dengan batang logam panjang yang lancip dan tajam. 

Lalu ada koleksi Catur Sula buatan Sultan Sepuh V. Catur Sula ini sangat mematikan, karena keempat sula di bagian samping berbentuk seperti clurit berpengait. Setelah musuh ditusuk dengan sula utama di tengah, maka catur sula akan diputar dan lalu ditarik kuat-kuat, yang akan menimbulkan luka yang sangat parah dan mungkin tak terobati lagi. Di salah satu sudut Museum Benda Kuno Keraton Kasepuhan terdapat sebuah papan memanjang berisi tulisan yang menunjukkan silsisah Kasultanan Kasepuhan Cirebon, yang dimulai dari Sunan Gunung Jati sampai Sultan yang masih bertahta.




Sebuah ukiran kayu indah yang dibuat pada tahun 1582 oleh panembahan Girilaya, yang menggambarkan Dewa Ganesha sedang menaiki seekor Gajah. Di atas kepala Ganesha adalah motif mega mendung, yang merupakan ciri khas
 keraton kasepuhan cirebon.

Ada pula seperangkat alat yang dipakai untuk upacara
 tedak siti, mudun lemah, atau turun ke tanah pada anak-anak usia 7 bulan, koleksi peninggalan Sultan Sepuh XI ini terdiri dari sangkar bambu, kursi dan ran kayu tangga kecil berundak lima, yang dibuat pada 1899.

Sayang sekali Museum Benda Kuno Keraton Kasepuhan yang menyimpan begitu banyak benda bersejarah dan sangat berharga itu terlihat kurang terawat, dan koleksi-koleksinya umumnya dalam keadaan yang memprihatinkan. Sudah waktunya dinas terkait turun tangan untuk memperbaiki dan menata kembali koleksi Museum Benda Kuno Keraton Kasepuhan yang bernilai tinggi ini.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.