artikel kereta singa barong
KERETA SINGA
BARONG
Siapa sih yang
tidak tahu keraton kasepuhan, itu adalah salah satu destinasi tempat yang wajib
bagi kalian kunjungi. Keraton ini memiliki museum yang cukup lengkap dan berisi
benda pusaka dan lukisan koleksi kerajaan, salah satu koleksinya yaitu Kereta
Singa Barong yang merupakan keeta kencana Sunan Gunung Jati. Kereta tersebut
saat ini tidak lagi dipergunakan dan hanya dikeluarkan pada tiap 1 syawal untuk
dimandikan.
Disitu kalian
bisa mengenal sejarah pada zaman kesultanan cirebon dulu. Tentunya bukan
rahasia umum lagi bagi masyarakat cirebon, Kereta Singa Barong ini melegenda
pada masa kesultanan cirebon dulu. Dan disini saya akan mengulas salah satu
yang melegenda di kesultanan cirebon, yaitu di museumnya yang ada di kesepuhan
cirebon. Nah daya tarik ketika masuk museum itu banyak sekali barang-barang
sejarah yang menarik salah satu nya kereta singa barong. Masyarakat cirebon
pasti mengenal dan mengetahui tentang sejarah pembuatan kereta singa barong,
akan tetapi masih sedikit yang mengetahui tentang sejarahnya oleh karena itu
saya akan mengulas mengenai hal ini.
Perlu kita ketahui bersama Kereta
singa barong adalah sebuah kereta kencana yang bentuknya terdiri dari bagian
tubuh burung gajah dan naga. Di buat pada tahun 1549 M oleh pangeran losari di
pakai untuk kendaraan sultan pada acara – acara adat dan di tarik oleh empat
ekor kerbau bule.
Kereta
Singa Barong yang sampai kini masih terawat bagus itu, merupakan refleksi dari
persahabatan dengan bangsa – bangsa. Wajah kereta ini merupakan perwujudan tiga
binatang yang digabung menjadi satu, gajah dengan belalainya, bermahkotakan
naga dan bertubuh hewan burak. Belalai gajah merupakan persahabatan dengan
India yang beragama Hindu, kepala naga melambangkan persahabatan dengan Cina
yang beragama Budha, dan badan burak lenkap dengan sayapnya, melambangkan
persahabatan dengan mesir yang beragama Islam.
Kereta ini
original buatan para ahli keraton kacirebonan. Ini penggambaran bahwa
pengetahuan teknologi orang cirebon tempo dulu cukup tinggi, ini sekaligus
merupakan kelebihan Kerajaan Cirebon dibanding keraton – keraton sebelumnya
atau sesudahnya, yang mengimpor kereta dari Inggris, Belanda atau Perancis.
Kereta ini cukup layak dalam segi teknologi kereta yang merupakan titihan
(kendaraan) raja – raja.
Kereta ini
dibuat oleh seorang arsitek kereta panembahan losari dan pemahatnya Ki Notoguna
kaliwulu. pahatan pada kereta itu memang detail dan rumit. Mencirikan sahabat
itu, pahatan wadasan dan megamendung mencirikanan budaya khas tiga negara
sahabat itu, pahatan wadasan dan megamendung mencirikankhas cirebon,
warna-warna ukiran yang merah – hijau
mencitrakan khas cina. kesultanan cirebon di pimpin oleh pangeran losari
dan memiliki teknologi yang tinggi suspensi dengan pegas lempengan besi yang
dilapisi karet – karet pada empat rodanya. Dengan teknologi suspensi ini, di
samping kereta bisa merasa empuk badan kereta juga bisa bergoyang – goyang ke
belakang dan ke depan. Bergoyangnya tubuh kereta ke depan dan ke belakang bisa
membuat sayap kereta bergerak – gerak. Itu sebabnya jika kereta ini berjalan,
binatang bertubuh burak berkepala gajah, dan bermahkota naga itu tampak seperti
terbang. Terlihat megah ketika sang raja sedang berada dalam kereta itu. serta
badan kereta diikat dengan sabuk dari bahan kulit kerbau sehingga ketika kereta
berjalan tidak ada guncangan. Badan kereta berayun maju mundur, sehingga
menggerakkan lidah pada mulut kepala naga kereta keluar masuk dan menggerakkan
sayap mengepak seolah mau terbang.
Kereta Singa
Barong menunjukan ketulusan seorang raja seperti Panembahan Ratu Pakungwati I,
raja keempat kesultanan Cirebon itu. Karya untuk pribadi, seperti kereta itu,
tidak direka semata – mata imaji selera, tetapi juga didasarkan pada rasa. Rasa
persahabatan dengan bangsa lain yang begitu melekat di hatinya dimanifestasikan
dalam bentuk kereta itu.
Tidak ada komentar: