artikel kereta singa barong

Januari 15, 2019

KERETA SINGA BARONG

 

Siapa sih yang tidak tahu keraton kasepuhan, itu adalah salah satu destinasi tempat yang wajib bagi kalian kunjungi. Keraton ini memiliki museum yang cukup lengkap dan berisi benda pusaka dan lukisan koleksi kerajaan, salah satu koleksinya yaitu Kereta Singa Barong yang merupakan keeta kencana Sunan Gunung Jati. Kereta tersebut saat ini tidak lagi dipergunakan dan hanya dikeluarkan pada tiap 1 syawal untuk dimandikan.  

Disitu kalian bisa mengenal sejarah pada zaman kesultanan cirebon dulu. Tentunya bukan rahasia umum lagi bagi masyarakat cirebon, Kereta Singa Barong ini melegenda pada masa kesultanan cirebon dulu. Dan disini saya akan mengulas salah satu yang melegenda di kesultanan cirebon, yaitu di museumnya yang ada di kesepuhan cirebon. Nah daya tarik ketika masuk museum itu banyak sekali barang-barang sejarah yang menarik salah satu nya kereta singa barong. Masyarakat cirebon pasti mengenal dan mengetahui tentang sejarah pembuatan kereta singa barong, akan tetapi masih sedikit yang mengetahui tentang sejarahnya oleh karena itu saya akan mengulas mengenai hal ini.

Perlu kita ketahui bersama Kereta singa barong adalah sebuah kereta kencana yang bentuknya terdiri dari bagian tubuh burung gajah dan naga. Di buat pada tahun 1549 M oleh pangeran losari di pakai untuk kendaraan sultan pada acara – acara adat dan di tarik oleh empat ekor kerbau bule.

          Kereta Singa Barong yang sampai kini masih terawat bagus itu, merupakan refleksi dari persahabatan dengan bangsa – bangsa. Wajah kereta ini merupakan perwujudan tiga binatang yang digabung menjadi satu, gajah dengan belalainya, bermahkotakan naga dan bertubuh hewan burak. Belalai gajah merupakan persahabatan dengan India yang beragama Hindu, kepala naga melambangkan persahabatan dengan Cina yang beragama Budha, dan badan burak lenkap dengan sayapnya, melambangkan persahabatan dengan mesir yang beragama Islam.

Kereta ini original buatan para ahli keraton kacirebonan. Ini penggambaran bahwa pengetahuan teknologi orang cirebon tempo dulu cukup tinggi, ini sekaligus merupakan kelebihan Kerajaan Cirebon dibanding keraton – keraton sebelumnya atau sesudahnya, yang mengimpor kereta dari Inggris, Belanda atau Perancis. Kereta ini cukup layak dalam segi teknologi kereta yang merupakan titihan (kendaraan) raja – raja.

Kereta ini dibuat oleh seorang arsitek kereta panembahan losari dan pemahatnya Ki Notoguna kaliwulu. pahatan pada kereta itu memang detail dan rumit. Mencirikan sahabat itu, pahatan wadasan dan megamendung mencirikanan budaya khas tiga negara sahabat itu, pahatan wadasan dan megamendung mencirikankhas cirebon, warna-warna ukiran yang merah – hijau  mencitrakan khas cina. kesultanan cirebon di pimpin oleh pangeran losari dan memiliki teknologi yang tinggi suspensi dengan pegas lempengan besi yang dilapisi karet – karet pada empat rodanya. Dengan teknologi suspensi ini, di samping kereta bisa merasa empuk badan kereta juga bisa bergoyang – goyang ke belakang dan ke depan. Bergoyangnya tubuh kereta ke depan dan ke belakang bisa membuat sayap kereta bergerak – gerak. Itu sebabnya jika kereta ini berjalan, binatang bertubuh burak berkepala gajah, dan bermahkota naga itu tampak seperti terbang. Terlihat megah ketika sang raja sedang berada dalam kereta itu. serta badan kereta diikat dengan sabuk dari bahan kulit kerbau sehingga ketika kereta berjalan tidak ada guncangan. Badan kereta berayun maju mundur, sehingga menggerakkan lidah pada mulut kepala naga kereta keluar masuk dan menggerakkan sayap mengepak seolah mau terbang.

 

Kereta Singa Barong menunjukan ketulusan seorang raja seperti Panembahan Ratu Pakungwati I, raja keempat kesultanan Cirebon itu. Karya untuk pribadi, seperti kereta itu, tidak direka semata – mata imaji selera, tetapi juga didasarkan pada rasa. Rasa persahabatan dengan bangsa lain yang begitu melekat di hatinya dimanifestasikan dalam bentuk kereta itu.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.