Review Lukisan Prabu Siliwangi

Januari 13, 2019
  Lukisan Prabu Siliwangi











Ketika kita memasuki ke Museum Keraton Kesepuhan yang berada di Cirebon dan di dalamnya tepat di tengah – tengah ada lukisan besar di dalam lukisan tersebut terdapat gambar lukisan Sri Baduga Maharaja atau yang kita kenal dengan nama Prabu Siliwangi dan satu macan putih di sampingnya. Lukisan tersebut menggambarkan bertapa gagahnya Sri Baduga Maharaja (Prabu Siliwangi), lukisan tersebut sangatlah unik karena lukisan tersebut mempunyai efek tiga dimensi di mana jika kita melihat lukisan tersebut atau lebih tepatnya menatap mata Sri Baduga Maharaja (Prabu Siliwangi) kita akan seperti diawasi atau melihat balik ke  arah kita, lukisannya sendiri didominasikan warna coklat keemasan dan putih.

Lukisan berukuran 1,5 x 1 meter ini sangat menarik dan isimewa sehingga mencolok dari koleksi lainnya, lukisan ini penuh banyak misteri salah satunya adalah jika kita melihat ke arah lukisan tersebut dan menatap Sri Baduga Maharaja (Prabu Siliwangi) lukisan tersebut akan mengikuti kita atau melihat balik ke arah kita, itu lah keunikan  dari lukisan Sri Baduga Maharaja atau kita sebut dengan nama Prabu Siliwangi, tidak hanya itu, ibu jari Sri Baduga Maharaja (Prabu Siliwangi) selalu mengikuti gerak – gerik kita ke mana pun. Karna keunikan lukisan Sri Baduga Maharaja (Prabu Siliwangi) banyak wisatawan mancanegara dan wisatawan lokal tertarik, bahkan ada yang ingin membuat lukisan tiruannya, karena mereka menilai lukisan Sri Baduga Maharaja (Prabu Siliwangi) tersebut merupakan lukisan antik dan unik. Tapi tidak sedikit masyarakat menganggap hal ini biasa saja bahkan ada yang menggangap itu hanya sugesti.

Menurut penjaga Museum Keraton Kesepuhan Cirebon, ini adalah lukisan Prabu Siliwangi (Sri Baduga Maharaja) kakek dari Pangeran Cakrabuana yaitu orang pendiri Cirebon. Lukisan ini dilukis oleh seorang pelukis asal Garut yang bernama Santang, sekitar tahun 2008 lalu. Lukisan Prabu Siliwangi (Sri Baduga Maharaja) dibuat berdasarkan mimpi seorang pelukis yang mengaku mendapatkan wangsit untuk melukis sang Prabu Siliwangi (Sri Baduga Maharaja) dan memberikannya secara grati untuk Keraton Kesepuhan yang berada di Cirebon.

Sri Baduga Maharaja atau yang kita kenal dengan nama Prabu Siliwangi mempunyai sejarah tersendiri. Sri Baduga Maharaja ini lebih dikenal dengan nama Prabu Siliwangi atau Ratu Jayadewanta putra Prabu Dewa Niskala putra Mahaprabu Niskala Wastu Kencana lahir 1401 M  di Kawali Cimali, mengawali pemerintahan zaman Pakuan Pajajaran Pasundan yang memerintah kerajaan sunda galuh selama 39 tahun (1482 – 1521). Pada masa ini lah Pakuan Pajajaran Pasundan di Bogor Mencapai masa puncaknya atau masa kejayaannya.

Dalam Prastasi Batutulis diberitakan bahwa Sri Baduga Maharaja atau kita kenal sebagai Prabu Siliwangi dinobatkan dua kali, yaitu yang pertama ketika Jayadewata menerima tahta Kerjaan Galuh di Kawali Ciamis dari Ayahnya Prabu Dewa Niskala putra Mahaprabu Niskala Watu Kencana dari Permaisuri Mayang Sari Putri Prabu Bunisora. Yang kemudian bergelar Prabu Guru Dewatrapana. Yang kedua ketika ia menerima tahta Kerajaan Sunda di Bogor dari mertua dan uwanya, Prabu Susuktunggal putra Mahaprabu Niskala Watu Kencana dari Pemaisuri Ratna Sarkati putri Resi Susuk Lampung. Dengan peristiwa ini, ia menjadi penguasa Kerajaan Sunda – Kerajaan Galuh dan dinobatkan dengan gelar Sri Baduga Maharaja Ratu Aji di Pakuan Pajajaran Sri Sang Ratu Dewata. Jadi, sekali lagi dan untuk terakhir kalinya, setelah “sepi” selama 149 tahun, rakyat sunda kembali iring – iringan rombongan raja yang berpindah tempat dari timur ke barat. Saat ini lukisan Sri Baduga Maharaja (Prabu Siliwangi) terlihat gagah di Kertaon Keepuhan Cirebon.


































Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.