Review Lukisan Prabu Siliwangi
Lukisan
Prabu Siliwangi
Ketika
kita memasuki ke Museum Keraton Kesepuhan yang berada di Cirebon dan di
dalamnya tepat di tengah – tengah ada lukisan besar di dalam lukisan tersebut
terdapat gambar lukisan Sri Baduga Maharaja atau yang kita kenal dengan nama
Prabu Siliwangi dan satu macan putih di sampingnya. Lukisan tersebut
menggambarkan bertapa gagahnya Sri Baduga Maharaja (Prabu Siliwangi), lukisan
tersebut sangatlah unik karena lukisan tersebut mempunyai efek tiga dimensi di
mana jika kita melihat lukisan tersebut atau lebih tepatnya menatap mata Sri
Baduga Maharaja (Prabu Siliwangi) kita akan seperti diawasi atau melihat balik
ke arah kita, lukisannya sendiri
didominasikan warna coklat keemasan dan putih.
Lukisan
berukuran 1,5 x 1 meter ini sangat menarik dan isimewa sehingga mencolok dari
koleksi lainnya, lukisan ini penuh banyak misteri salah satunya adalah jika
kita melihat ke arah lukisan tersebut dan menatap Sri Baduga Maharaja (Prabu
Siliwangi) lukisan tersebut akan mengikuti kita atau melihat balik ke arah
kita, itu lah keunikan dari lukisan Sri
Baduga Maharaja atau kita sebut dengan nama Prabu Siliwangi, tidak hanya itu,
ibu jari Sri Baduga Maharaja (Prabu Siliwangi) selalu mengikuti gerak – gerik
kita ke mana pun. Karna keunikan lukisan Sri Baduga Maharaja (Prabu Siliwangi)
banyak wisatawan mancanegara dan wisatawan lokal tertarik, bahkan ada yang
ingin membuat lukisan tiruannya, karena mereka menilai lukisan Sri Baduga
Maharaja (Prabu Siliwangi) tersebut merupakan lukisan antik dan unik. Tapi
tidak sedikit masyarakat menganggap hal ini biasa saja bahkan ada yang
menggangap itu hanya sugesti.
Menurut
penjaga Museum Keraton Kesepuhan Cirebon, ini adalah lukisan Prabu Siliwangi
(Sri Baduga Maharaja) kakek dari Pangeran Cakrabuana yaitu orang pendiri
Cirebon. Lukisan ini dilukis oleh seorang pelukis asal Garut yang bernama
Santang, sekitar tahun 2008 lalu. Lukisan Prabu Siliwangi (Sri Baduga Maharaja)
dibuat berdasarkan mimpi seorang pelukis yang mengaku mendapatkan wangsit untuk
melukis sang Prabu Siliwangi (Sri Baduga Maharaja) dan memberikannya secara
grati untuk Keraton Kesepuhan yang berada di Cirebon.
Sri
Baduga Maharaja atau yang kita kenal dengan nama Prabu Siliwangi mempunyai
sejarah tersendiri. Sri Baduga Maharaja ini lebih dikenal dengan nama Prabu
Siliwangi atau Ratu Jayadewanta putra Prabu Dewa Niskala putra Mahaprabu
Niskala Wastu Kencana lahir 1401 M di
Kawali Cimali, mengawali pemerintahan zaman Pakuan Pajajaran Pasundan yang
memerintah kerajaan sunda galuh selama 39 tahun (1482 – 1521). Pada masa ini
lah Pakuan Pajajaran Pasundan di Bogor Mencapai masa puncaknya atau masa
kejayaannya.
Dalam
Prastasi Batutulis diberitakan bahwa Sri Baduga Maharaja atau kita kenal
sebagai Prabu Siliwangi dinobatkan dua kali, yaitu yang pertama ketika
Jayadewata menerima tahta Kerjaan Galuh di Kawali Ciamis dari Ayahnya Prabu
Dewa Niskala putra Mahaprabu Niskala Watu Kencana dari Permaisuri Mayang Sari
Putri Prabu Bunisora. Yang kemudian bergelar Prabu Guru Dewatrapana. Yang kedua
ketika ia menerima tahta Kerajaan Sunda di Bogor dari mertua dan uwanya, Prabu
Susuktunggal putra Mahaprabu Niskala Watu Kencana dari Pemaisuri Ratna Sarkati
putri Resi Susuk Lampung. Dengan peristiwa ini, ia menjadi penguasa Kerajaan
Sunda – Kerajaan Galuh dan dinobatkan dengan gelar Sri Baduga Maharaja Ratu Aji
di Pakuan Pajajaran Sri Sang Ratu Dewata. Jadi, sekali lagi dan untuk terakhir
kalinya, setelah “sepi” selama 149 tahun, rakyat sunda kembali iring – iringan
rombongan raja yang berpindah tempat dari timur ke barat. Saat ini lukisan Sri
Baduga Maharaja (Prabu Siliwangi) terlihat gagah di Kertaon Keepuhan Cirebon.
Tidak ada komentar: