Review Peniggalan Ong Tien

Januari 14, 2019
Peninggalan Putri Ong Tien


Ketika memasuki Museum Kesepuhan Cirebon kita akan melihat melihat benda peninggalan, benda peninggalan ini berupa alat – alat yang warna dominannya yaitu berwana emas, peninggalan itu salah satunya berupa peninggalan mili Putri Lie Ong tien atau Putri Tan Hong Tien Nio yaitu istri dari Syekh Syarif Hidayatullah atau yang kita kenal sebagai sunan gunung jati.

Putri Lie Ong Tien atau Putri Tan Hong Tien Nio merupakan putri  dari salah satu kaisar dari Dinasti Ming . Kisah Cinta Putri Ong Tien telah melegenda sehingga masuk dalam lingkaran keluarga kesultanan Cirebon dan menjadi bagian penyebaran Islam di Jawa Barat. Sebelum Dinasti Ming berdiri,  banyak pejabat tinggi muslim asal Arab dan Asia Tengah yang duduk di pemerintahan Dinasti Yuan, antara lain Sai-Dian-Chi /Sayidina Syamsuddin (1211-1279) gubernur provinsi Yunnan pertama dalam sejarah, yang ditunjuk oleh kaisar Kubilai Khan, Dinasti Yuan. Saat itu banyak muslim asal Arab dan Asia Tengah yang tertawan dan dibawa ke Cina oleh pasukan Mongol. Kemudian Anak-cucu Jenghis Khan  memerintah Cina dan mendirikan Dinasti Yuan (Guan). Pada zaman Dinasti Yuan, Orang-orang Muslim dari Asia Tengah ini menduduki posisi dan jabatan penting dalam pemerintahan. Kemudian bangsa Han berkoalisi dengan  orang muslim melakukan pemberontakan terhadap Dinasti Yuan lalu mendirikan Dinasti Ming dengan mengangkat Zhu Yuanzhang sebagai Kaisar pertama.  Zhu Yuanzhang (1328-1398) bukanlah seorang bangsawan. ia berasal dari kalangan rakyat biasa.

Di masa Dinasti Ming ini, Laksamana Cheng ho yang merupakan keturunan ke-6 dari Sai-Dian-Chi/ Sayidina Syamsuddin  di angkat menjadi Komandan Armada laut,   Cheng Ho mengunjungi kepulauan di Indonesia selama tujuh kali. Ketika ke Samudera Pasai, ia memberi lonceng raksasa “Cakra Donya” kepada Sultan Aceh, yang kini tersimpan di museum Banda Aceh. Laksamana Cheng ho membawa beberapa orang muslim lainnya dalam pelayarannya, di antaranya: Ma Huan dan Guo Chongli, yang pandai berbahasa Arab dan Persia, Cheng ho memainkan peranan penting dalam mempererat hubungan antara Tiongkok dengan negara-negara Asia-Afrika.  Termasuk jawa, Sumatera dan Bali. Tahun 1407, Armada Laut Laksama Cheng Ho merebut Palembang lalu di wilayah ini di bentuk komunitas Tiong Hoa Muslim pertama di wilayah Sumatera. kemudian Tahun 1413, Cheng Ho menempatkan Bong Tak Keng di Champa dan Gang Eng Cu di Manila, Filiphina, untuk memimpin Komunitas Muslim Tionghoa. Pada tahun 1415,  Armada Laut Kaisar Yongle melakukan perjalanan Diplomasi  ke Majapahit, di antara yang ikut rombongan Pelayaran Laksamana Cheng Ho kali ini adalah Syekh Quro dan Syekh Datuk Kahfi. Dalam pelayaran menuju Majapahit, Armada Cheng Ho singgah di Pura, Karawang. Ketika berlabuh di Pura Karawang ini  Syekh Quro dan putranya yang bernama Syekh Bentong alias Tan Go Wat turun dan menetap di karawang. sedangkan  Syekh Datuk Kahfi menetap di Cirebon. Kedua tokoh ini  yang mengajarkan Islam pertama kali di Jawa Barat.

Kisah Putri Ong Tien bermula dari kunjungan Syarif Hidayatullah  ke negeri Tiongkok Pada tahun 1471.  Kunjungan nya ke Negeri Tiongkok ini terjadi berkat hubungan Diplomasi yang sudah di bangun oleh  Laksamana Cheng Ho. dan Penguasa Caruban sebelum berdirinya kesultanan Cirebon, Selain itu Kunjungan Syarif Hidayatullah ke negeri Tiongkok merupakan upaya memper erat hubungan muslim Cirebon dengan komunitas muslim di Guangzhou keturunan  Saad bin Abi Waqqash dan tiga sahabatnya dan Komunitas muslim Suku Hui di Yunnan. Di Tiongkok Syarif menetap sementara lama di salah satu ibu kota Negara bagian yang bertetangga dengan Ibu kota Peking (Beijing sekarang) . Di Guangzhou Islam sudah mulai berkembang dibawa oleh panglima besar Islam, Saad bin Abi Waqqash saat berkunjung untuk pertama kalinya ke China pada tahun 616 M. Pada tahun 650 M, Saad bin Abi Waqqash kembali berkunjung ke China untuk kedua kalinya, dengan berlayar melalui Samudera Hindia ke Laut China menuju pelabuhan laut di Guangzhou,  kemudian paman nabi ini menetap di Guangzhou dan  mendirikan Masjid Huaisheng yang menjadi salah satu tonggak sejarah Islam paling berharga di China.

           

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.